Anak Sering Buang Air Kecil Sedikit Sedikit
Minum minuman yang bersifat diuretik
Ini adalah penyebab sering buang air kecil yang paling umum. Minuman beralkohol atau berkafein seperti teh, kopi, dan soda bersifat diuretik. Artinya, minuman ini menambah kadar garam dan air pada urine sehingga urine yang dihasilkan pun lebih banyak.
Bila produksi urine bertambah, kandung kemih tentu menjadi lebih cepat penuh. Inilah yang membuat Anda merasa ingin kencing setelah minum kopi atau minuman diuretik lainnya. Biasanya, efek diuretik berlangsung selama enam sampai delapan jam.
Terlalu banyak minum air
Air putih penting bagi kesehatan, tapi terlalu banyak minum justru akan membuat Anda lebih sering buang air kecil. Ini disebabkan karena ginjal berusaha mengeluarkan cairan berlebih untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Guna memenuhi kebutuhan cairan tubuh, minumlah sedikitnya delapan gelas air putih dalam sehari. Tidak perlu cemas kekurangan cairan, sebab Anda dapat menambah asupan cairan dari makanan berkuah, sayuran, dan buah-buahan.
Infeksi kandung kemih
Penyebab lain dari sering buang air kecil adalah infeksi pada sistem perkemihan. Ketika terjadi infeksi, kandung kemih tidak dapat menampung urine secara optimal. Kandung kemih pun menjadi cepat penuh sehingga Anda terus-menerus ingin kencing.
Jika Anda terkena infeksi kandung kemih, Anda kemungkinan akan mengalami gejala lain seperti:
Ibu hamil biasanya lebih sering buang air kecil. Ini disebabkan karena tubuh mereka memproduksi lebih banyak darah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin. Ginjal tentu harus menyaring lebih banyak darah sehingga produksi urine ikut bertambah.
Seiring bertambahnya usia kehamilan, rahim ibu hamil turut berkembang mengikuti pertumbuhan tubuh janin. Kepala janin dan rahim yang terus membesar dapat menekan kandung kemih sehingga membuat ibu hamil sering ingin buang air kecil.
Mengonsumsi obat-obatan diuretik
Konsumsi obat-obatan diuretik bertujuan untuk mengeluarkan air dan garam dari tubuh melalui urine. Obat-obatan ini umumnya diberikan kepada pasien hipertensi serta gagal jantung kongestif yang kerap menyebabkan penumpukan cairan pada tubuh.
Seperti ketika minum minuman berkafein, obat diuretik juga akan membuat Anda lebih sering kencing. Selain itu, efek samping lain yang mungkin muncul adalah pusing, sakit kepala, gejala dehidrasi, dan turunnya gula darah.
Penderita diabetes sering buang air kecil dengan jumlah banyak. Hal ini terjadi karena penderita diabetes mempunyai kadar gula darah yang tinggi. Ginjal berusaha keras menyaring darah dan menyerap kembali gula yang masih diperlukan tubuh.
Lambat laun, ginjal akan kesulitan menyaring darah sehingga gula ikut keluar bersama urine. Gula dalam urine menarik lebih banyak cairan sehingga urine yang terbentuk pun lebih banyak. Akibatnya, Anda lebih sering kencing dan rentan mengalami dehidrasi.
Gangguan kelenjar prostat
Beberapa penyakit pada kelenjar prostat dapat menyebabkan pembengkakan. Prostat yang membengkak lama-kelamaan akan menekan uretra (saluran yang menyalurkan kencing ke luar tubuh) dan menghambat aliran urine.
Urine yang terjebak dapat memicu iritasi pada uretra dan kandung kemih. Akibatnya, kandung kemih lebih sering berkontraksi walaupun baru ada sedikit urine di dalamnya. Inilah yang kemudian menjadi penyebab sering buang air kecil.
Sering Buang Air Kecil Saat Hamil? Begini Tipsnya!
Buang air kecil atau buang air kecil merupakan salah satu proses alami tubuh yang bertujuan untuk mengeluarkan racun, sisa atau sisa metabolisme dan kelebihan cairan dari dalam tubuh. Normalnya, seseorang bisa buang air kecil sebanyak 6 hingga 8 kali dalam sehari.
Namun, ibu hamil mungkin akan merasa ingin buang air kecil lebih sering, hingga 10 kali sehari. Artinya, sebagian ibu hamil yang melakukan aktivitas di luar rumah sering kali menggunakan toilet umum.
Keluhan ini seringkali dapat muncul pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada malam hari, sehingga mengganggu waktu istirahat ibu hamil. Lalu apakah normal jika sering buang air kecil saat hamil?
Keluhan sering buang air kecil saat hamil sering terjadi pada ibu hamil, terutama saat kehamilan memasuki trimester ketiga. Keluhan tersebut seringkali disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan.
Perubahan hormonal saat hamil menyebabkan tubuh ibu hamil memproduksi lebih banyak darah. Hal ini memungkinkan ginjal menyaring lebih banyak darah dan meningkatkan produksi urin. Peningkatan keluaran urin ini memungkinkan kandung kemih terisi lebih cepat dan mendorong ibu hamil untuk sering buang air kecil.
Selain itu, seiring dengan pertumbuhan janin dan bertambahnya usia kehamilan, rahim yang awalnya sebesar kepalan tangan akan semakin membesar seiring berjalannya waktu. Ukuran rahim yang semakin membesar akan memberikan tekanan pada kandung kemih sehingga menyebabkan ibu hamil merasa ingin sering buang air kecil.
Kehamilan bisa menjadi penyebab sering buang air kecil tapi sedikit. Selama trimester pertama, wanita hamil akan lebih sering buang air kecil. Pengaruh utamanya melansir dari Health Line adalah hormon progesteron, gonadotropin, dan koronik manusia. Penyebab sering buang air kecil tapi sedikit ini juga terjadi karena perkembangan uterus dapat menekan kandung kemih. Untuk mengatasinya, disarankan melakukan senam Kegel secara rutin.
2. Interstitial Cystitis
Interstitial cystitis merupakan penyebab sering buang air kecil tapi sedikit yang wajib diwaspadai. Pada dasarnya, interstitial cystitis adalah kondisi ketika "kabel" di dalam tubuh kita menyilang dan memberi tahu otak bahwa kita perlu buang air kecil saat kandung kemih penuh. Padahal, tugas ini seharusnya dilakukan oleh saraf panggul.
Kondisi ini terjadi seiring dengan kebutuhan buang air kecil yang terus-menerus. Jika hanya mengeluarkan cairan dalam jumlah kecil, kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat kandung kemih terisi, nyeri di panggul atau di antara vagina dan anus, serta nyeri saat berhubungan seks.
Meskipun tidak dapat disembuhkan, penyebab sering buang air kecil tapi sedikit seperti interstitial cystitis dapat dicoba untuk diobati dengan terapi fisik untuk meredakan nyeri panggul, pelatihan kandung kemih, konsunsi obat untuk mengendurkan kandung kemih dan mengurangi ketidaknyamanannya, dan banyak lagi.
Pembesaran prostat (BPH) merupakan salah satu penyebab sering buang air kecil tapi sedikit pada pria. Kondisi ini dapat menekan uretra atau saluran kemih, sehingga menyebabkan dinding kandung kemih lebih sensitif.
Akibatnya, kandung kemih mudah berkontraksi bahkan ketika hanya ada sedikit urine, sehingga menjadi penyebab sering buang air kecil.
Penyebab sering buang air kecil tapi sedikit ini melansir dari Healt Line biasa dipengaruhi oleh usia pria. Prostat yang membesar akan menyebabkan komplikasi salurah kemih hingga menjadi penyebab sering buang air kecil tapi sedikit.
4. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyebab sering buang air kecil tapi sedikit yang paling sering terjadi. Kondisi ini terjadi ketika bakteri menyerang saluran kemih. Penyebab sering buang air kecil tapi sedikit ini melansir Health Line, sekitar empat kali lebih sering dialami wanita daripada pria.
Hal tersebut menyebabkan peradangan, sehingga mengganggu kemampuan kandung kemih untuk menahan kencing. Gejala khas yang menyertai penyebab sering buang air kecil tapi sedikit seperti ISK adalah demam dan nyeri perut bagian bawah atau pinggang.
Bakteri E. coli menyebar ke alat kelamin dari daerah anus atau di tempat lain. Infeksi bakteri ini menyebabkan sistitis (radang kandung kemih) dan bertanggung jawab atas keinginan untuk buang air kecil. Faktor risiko ISK adalah aktivitas seksual, diabetes, kateter, menahan buang air kecil, dan kebersihan yang buruk.
Pelvis adalah area perut bagian bawah. Ketika otot meregang dan lemah, yang mungkin terjadi pada kehamilan dan persalinan, kandung kemih mungkin keluar dari posisinya. Ini bisa menyebabkan uretra mungkin terentang dan menjadi . Keduanya bisa menyebabkan buang air kecil lebih sering.
Pelvis adalah area perut bagian bawah. Ketika otot meregang dan lemah, yang mungkin terjadi pada kehamilan dan persalinan, kandung kemih mungkin keluar dari posisinya. Ini juga bisa menyebabkan uretra mungkin terentang dan menjadi penyebab sering buang air kecil tapi sedikit. Tentu saja keduanya bisa menyebabkan buang air kecil lebih sering.
Kenali Penyebab Sering Buang Air Kecil
Halo Sahabat Hermina, Urine diproduksi oleh ginjal dan berguna untuk membuang racun, bakteri, dan residu berbahaya dari dalam tubuh. Jadi, bisa dikatakan bahwa urine menjadi proses detoksifikasi paling alami.
Frekuensi buang air kecil ini bisa berbeda-beda setiap orang tergantung seberapa banyak asupan cairan dan aktivitas yang dilakukan dalam sehari.
Adapun beberapa penyebabnya, diantaranya:
1. Terlalu Banyak Minum Air
Ketika minum terlalu banyak, maka tubuh akan mengeluarkan apa yang tidak perlu. Meskipun begitu, kebutuhan air setiap orang memang tidak bisa diukur secara merata tergantung pada tingkat aktivitas, berat badan tubuh, dan Kesehatan
2. Mengonsumsi Terlalu Banyak Kafein
Kebiasaan mengonsumsi terlalu banyak kafein bisa menyebabkan sering buang air kecil.
Kafein bersifat diuretik, yang artinya dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil karena diuretik meningkatkan jumlah garam dan air yang keluar dari ginjal. Jadi, meskipun minum kopi dan teh baik untuk kesehatan, sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak, ya.
3. Tanda Awal Kehamilan
Pada trimester pertama, volume darah akan meningkat sehingga ginjal harus memproses cairan berlebih yang menguap di kandung kemih. Sering buang air kecil nyatanya menjadi salah satu tanda awal kehamilan. Hal ini bisa berlanjut pada trimester kedua hingga menjelang persalinan. Perlu diwaspadai apabila merasa nyeri atau terasa terbakar saat buang air kecil, bisa jadi itu merupakan gejala dari infeksi saluran kemih saat hamil.
4. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri, biasanya berasal dari usus, membuat jalan ke kandung kemih, uretra, ureter atau ginjal. Salah satu gejalanya adalah sering buang air kecil dengan disertai gejala lain seperti nyeri saat buang air kecil, sakit pinggang, atau muncul darah di dalam urine.
5. Gejala dari Penyakit Diabetes
Sering buang air kecil ternyata bisa menjadi gejala dari diabetes tipe 1 dan 2.
Hal ini disebabkan karena kelebihan gula yang menumpuk dalam darah, yang membuat ginjal bekerja keras untuk menyaring dan menyerapnya.
Tentunya sering buang air kecil bukan menjadi satu-satunya gejala, ada gejala lainnya seperti penurunan berat badan secara drastis, pandangan kabur, merasa lapar terus-menerus, dan terdapat luka yang sulit disembuhkan.
Vaginitis juga menjadi penyebab sering buang air kecil. Vaginitis adalah kondisi di mana vulva membengkak, meradang, dan nyeri disebabkan karena infeksi. Gejala vaginitis di antaranya nyeri dan tidak nyaman pada kemaluan, serta sering buang air kecil.Saat mengalami vaginitis, biasanya keputihan berwarna putih keabuan atau kuning kehijauan, bertekstur kental, dan berbau amis.
7. Overactive Bladder
Overactive bladder (OAB) alias beser adalah saat kandung kemih butuh dikosongkan lebih sering daripada biasanya. OAB juga membuat kita harus bolak-balik ke toilet lebih dari 8 kali dalam waktu 24 jam, juga buang air kecil di tengah malam lebih dari 1 kali.
8. Batu Kandung Kemih
Mirip seperti batu ginjal, batu kandung kemih terjadi saat mineral di urine menyatu dan membentuk batu-batu keras berukuran kecil.
Sering air kecil ternyata bisa disebabkan karena kecemasan, gugup, atau stres.
Hal ini terjadi karena reaksi tubuh saat menghadapi stres atau kejadian lainnya yang membuat kita tertekan.
Bila Moms sering mengalami kecemasan atau stres di kehidupan sehari-hari, carilah cara untuk menghadapinya agar frekuensi buang air kecil bisa kembali normal.
10. Interstitial Cystitis
Penyebab sering buang air kecil berikutnya adalah penyakit interstitial cystitis (IC). IC adalah infeksi kandung kemih kronis yang sering dialami wanita.
Interstitial Cystitis Association menyebutkan tanda-tanda IC di antaranya:
Berkurangnya level estrogen saat sedang menopause bisa menjadi penyebab sering buang air kecil.Estrogen berperan untuk mendukung bagian samping kandung kemih, sehingga saat estrogen berkurang, kita akan lebih sering buang air kecil, bahkan sampai susah menahannya.
Oleh sebab itu, perempuan yang sudah mulai masuk fase menopause akan sering ke kamar mandi di malam hari.
Umumnya, Anda akan disarankan dokter urologi ,ketika ditemukan tanda dan gejala yang mengacu pada penyakit di saluran kemih atau sistem reproduksi.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter urologi jika mengalami gejala-gejala berikut ini:
Jika Sahabat Hermina merasakan keluhan seperti diatas bisa langsung kunsultasi dengan dr. Her Bayu Widyasmara, SpU yang praktek di RS Hermina Mekarsari. Cek Jadwal praktek dan Appoinment https://herminahospitals.com/id/doctors/dr-her-bayu-widyasmara-spu
Pentingnya Berkonsultasi dengan Dokter
Meskipun gejala buang air kecil sedikit-sedikit tapi sering mungkin terlihat sepele, namun itu bisa menjadi tanda masalah yang serius. Konsultasikan dengan dokter Anda segera jika Anda mengalami gejala ini, terutama jika disertai dengan tanda-tanda lain seperti nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, demam, atau perubahan warna atau bau urine.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab yang mendasarinya. Ini mungkin melibatkan tes urin, tes darah, atau pemeriksaan pencitraan seperti USG atau CT scan. Selain itu, ada salah satu pemeriksaan yakni Uroflowmetri yang dapat mengevaluasi pola aliran urine saat seseorang buang air kecil.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter akan memberikan diagnosis yang tepat dan menyarankan pengobatan yang sesuai.
Saat mengalami gejala buang air kecil sedikit tapi sering, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Di RS Hermina Podomoro, pasien akan menjalani serangkaian pemeriksaan lengkap dan mendapatkan perawatan yang sesuai berdasarkan diagnosis yang ditegakkan oleh tim medis. Dengan demikian, pasien dapat memperoleh perawatan terbaik untuk mengatasi masalah kesehatan mereka.
Kesehatan Anda adalah prioritas utama, dan langkah-langkah ini dapat membantu mencegah kemungkinan komplikasi yang lebih serius di kemudian hari.
- Mayo Clinic. (2022). Frequent Urination. Retrieved from https://www.mayoclinic.org/symptoms/frequent-urination/basics/definition/sym-20050712 - National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. (2022). Bladder Health. Retrieved from https://www.niddk.nih.gov/health-information/urologic-diseases/bladder-health - WebMD. (2022). Overactive Bladder (OAB) in Adults. Retrieved from https://www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/overactive-bladder-19/understanding-oab-medref
Sering buang air kecil bisa disebabkan terlalu banyak minum ataupun karena kondisi medis tertentu yang tidak boleh disepelekan. Normalnya, buang air kecil dalam sehari adalah 4-8 kali atau sebanyak 1-1,8 liter. Namun, sebagian orang bisa buang air kecil melebihi frekuensi tersebut, bahkan perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil.
Terlalu banyak minum air atau minum mendekati jam tidur bisa membuat kita sering buang air kecil, bahkan sampai terbangun di malam hari. Namun jika Anda sering buang air kecil padahal hanya minum sedikit, perhatikan apakah ada gejala lain yang mungkin Anda rasakan.
Waspadai Kondisi Medis Penyebab Sering Buang Air Kecil
Buang air kecil melebihi frekuensi normal untuk waktu yang lama dapat mengindikasikan berbagai kondisi medis tertentu.
Berikut adalah beberapa kondisi yang menyebabkan seringnya buang air kecil, serta gejala lain yang mungkin menyertai.
Rasa ingin selalu buang air kecil yang tidak dapat ditahan, diiringi demam, dan rasa tidak nyaman atau nyeri pada perut bagian bawah, dapat menjadi pertanda infeksi saluran kemih.
Biasanya diperlukan pemeriksaan urine untuk mengetahui apakah ada senyawa abnormal dalam urine. Selain itu, mungkin juga dilakukan tes lainnya seperti tes pencitraan, tes neurologis, serta tes urodinamik. Tes pencitraan seperti USG bertujuan untuk menampilkan gambar dari dalam tubuh. Tes neurologis bertujuan untuk memeriksa apakah ada gangguan saraf. Sedangkan tes urodinamik berguna untuk memeriksa seberapa baik keadaan kandung kemih, sfingter, dan uretra.
Penanganan Kondisi Sering Buang Air Kecil
Pengobatan untuk kondisi sering buang air kecil tergantung dari penyebabnya. Bila dikarenakan oleh infeksi, dokter akan memberikan antibiotik. Bila diabetes yang merupakan penyebab, maka penanganannya adalah mengontrol gula darah. Sedangkan untuk kondisi kandung kemih yang terlalu aktif (overactive bladder) dapat dibantu dengan langkah-langkah berikut:
Jika Anda mencurigai seringnya buang air kecil yang dialami disebabkan oleh kondisi medis tertentu, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Terlebih lagi, ketika terdapat darah pada urine atau urine berwarna keruh.
Sumber : Alodokter.com
Beranda » BLOG » Program Hamil » Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil?
Kandung kemih overaktif
Kandung kemih overaktif (overactive bladder) adalah kondisi yang membuat Anda sulit mengendalikan rasa ingin buang air kecil. Penderita kandung kemih overaktif bisa kencing lebih dari delapan kali dalam 24 jam, termasuk pada tengah malam saat tidur.
Melansir laman Mayo Clinic, ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan kandung kemih overaktif, yakni sebagai berikut.